Senyum dibibirku
Kala ku angkat gagang telpon itu
Terdengar suara dari sebrang sana
Aku terdiam….
Senyum itu sekejap hilang
Berganti dengan bulir-bulir air
Jatuh di pipiku
Bukan bahagia
Namun, sebuah duka
Tak mau berucap
Aku terisak
Ingin rasa menembusa awan
Mengejar baying
yang telah hilang
aku tak bisa
aku tersekap dalam sebuah
‘kubus besar’
Tak bisa keluar
Tuk mengejar bayang
Tak dapat bersua
Memori berhamburan
Berterbangan disetiap langkah
Aku ta berdaya
Hanya do’a yang bisa ku lakukan
Selamat jalan
Semoga bertemu
Di Firdaus-Nya